Sunday, March 19, 2017

Employing or Empowering ? memperkejakan atau memberdayakan?


Catatan dari kursus bisnis UK Petra 28 nopember 2015

Dua kata diatas erat kaitannya dengan pengembangan SDM di organisasi atau di sebuah perusahaan. Employing dan Empowering mungkin bs dianalogikan sebagai suatu sumbu x (horizontal) dimana employing berada negatif pole sementara empowering adalah positif pole (kutub +). Employing berarti memperkejakan, sedangkan empowering adalah memberdayakan. Mengapa  empowering dikonotasikan sbg kutub positif, krn terbukti dengan melakukan pemberdayaan pada karyawan maka cost bs ditekan (benefit cost, hire cost dan turn over cost) dan produktivitas semakin meningkat. Ciri2x karyawan yang telah dilakukan pemberdayaan adalah ‘less demanding” atau tidak mudah menuntut, adanya sense of belonging, tingginya kepuasan kerja, munculnya kreativitas dan inovasi, serta loyalitas yang akan semakin meningkat. Bagaimanakan cara melakukan empowering? sebelum menjawab cara, maka perlu pemahaman leadership yg cukup baik. Team yang baik akan lahir dari leader yang baik pula, artinya pimpinan adalah role model, dia tahu kapan berfikir strategis kapan berfikiri teknis, kapan didepan kapan dibelakang. Leader yang baik akan memimpin organisasi melalui 2 aspek penting yaitu transparansi dan akuntabel. Pendelegasian wewenang menjadi fundamental, shg anggota tim akan merasa dirinya diberikan ruang untuk berkontribusi. One man show, merupakan  musuh besar dari empowering, dan ini bisa jadi boomerang krn menjadikan semua keputusan tergantung pada satu orang bukan tim. 3 kompenen dalam membangun empowering atau pemberdayaan adalah 1) Motivasi, 2) kompetensi dan 3) leadership. Motivasi, pimpinan harus mampu membangkitkan motivasi anggota tim nya, memberikan semangat positive dan mengarahkan pada tujuan yang jelas. Kompetensi, organisasi harus melakukan up grade scr terus menerus khsusnya pada kompetensi teknis anggotanya. Investasi training misalnya, beberapa perusahaan yang sukses mengalokasikan sd 20% anggaran tahunannya, krn mrk tahu betul bahwa dengan kompetensi yang mumpuni keuntungan organisasi akan meningkat. Menciptakan pemimpin2x baru pada unit kerja dengan memberikan otoritas serta wewenang yang jelas, serta mengakomodasi ide2x kreatif nya akan menggerakkan organisasi menjadi sangat efisien. Sudahkah organisasi kita melakukan pemberdayaan karyawannya? kata kunci nya adalah beri kepercayaan pada anggota tim anda, buat mereka mampu…. inshaAllah misi akan tercapai
smoga……. 



unknown.jpg

Belajar Manajemen dari Masjid Jogokaryan

oleh : Muhammad Ardian (Didin) - Agustus 2016

Sudah lama saya dengar cerita sukses Masjid Jogokaryan, kebetulan ada acara PIT (Pertemuan Ilmiah Tahunan obgyn) di Solo, maka saya niatkan berangkat 1 hari sblmnya untuk mampir ke masjid jogokariyan di Yogjakarta yang didirikan sejak th 1966. Beberapa hari sebelumnya saya sudah mengirim email dan sms ke Takmir, utk ijin silaturahmi. alhamdulillah dengan ditemani Pak Hatta (rekan yang  mendalami persalinan islami/maryam yang tinggal di jogja), akhirnya saya bisa silaturahmi dengan Pak Maryono takmir masjid Jogokaryan. 
Kami diterima di kantor takmir masjid yang sejuk dengan pendingin ruangan, nampak sekali kantor ini sangat aktif krn banyak kertas2x tersebar dan menjadi jujugan remaja2x masjid. 
Diskusi diawali dari paparan Pak Maryono tentang perubahan mindset takmir. Apakah itu? merubah mindset takmir yang semula mengurusi masjid menjadi melayani jamaah. Dari link ini http://masjidjogokariyan.com/pak-becak/ bisa terlihat bagaimana perubahan masjid yang merupakan hasil waqaf ini, yaitu mindset melarang mandi tukang becak diubah menjadi melayani dan memfasilitasi, hal ini membuat tukang becak mjd sungkan dan akhirnga menyumbangkan bantuan langsung tunai untuk di infaq kan ke masjid. 
Operasionalisasi ‘melayani” dilakukan dengan konsep yang tertata rapi dan strategis, memulai nya dengan membuat peta dakwah, dimana peta tersebut dapat memetakan penduduk sekitar masjid (terdiri 4 RW atau 950 KK) lengkap berdasar tingkat ekonomi, dari peta inilah takmir masjid bs mengidentifikasi golongan mampu dan tidak mampu. Untuk golongan mampu dibuat program2x sesuai kebutuhannya, seperti zakat mal, bagaimana menghitungnya sampe dengan menyalurkannya. Untuk golongan yang kurang beruntung, maka dibuatlah program santunan berkelanjutan yaitu program jimpitan : setiap KK menyisihkan satu genggam beras setiap menanak nasi, kemudian dikumpulkan di masjid utk kemudian disalurkan. 
Bagaimana bisa menarik jamaah utk ke masjid? beberapa program dilakukan dengan publikasi yang menarik
  1. Lomba sholat berjamaah, dengan hadiah umroh. Dengan kriteria pemenang adalah siapa yang istiqomah sholat berjamaah selama 40 hari, dan akhirnya didapatkan 10 orang yang berhasil sampe finish. Biaya umroh didapatkan dari donatur yang ikhlas meng umroh kan pemenang lomba tersebut
  2. Mengundang Hafidz quran sbg imam shiolat dg langgam membaca layaknya imam masjid Nabawi dan Masjidil Haram, ternyata direspon positif dengan meningkatnya animo jamaah
  3. tarawih 1 juz, tiap kamis malam diadakan sholat tarawih dengan membaca 1 juz quran, lagi2x jamaah meningkat scr signifikan setiap kamis malam bulan ramadhan
  4. kampung Ramadhan 
  5. Qurban bukan utk cari uang 
  6. Mencari sumber pendapatan dari hotel masjid dan aula
  7. Program2x yang disukai remaja
    1. wifi gratis
    2. menyediakan pc utk bermain game
    3. lomba tenis meja
    4. dll
Bisa disimpulkan bahwa proses merubah manajemen masjid ini diawali dari dari perubahan paradigma yaitu dari mengurusi menjadi melayani, kemudian fokus pada “pelanggan” dalam hal ini adalah jamaah, artinya semua program berorientasi agar jamaah happy dan dekat dengan masjid, hal ini didukung dengan manajemen yang akuntabel dan transparan dalam bahasa Islam : AMANAH
Smoga tulisan singkat ini bermanfaat 





Tuesday, July 29, 2014

Perdarahan pada kehamilan Muda (trimester pertama)


Perdarahan pada kehamilan muda bisa terjadi karena beberapa faktor. Keluhan perdarahan bisa mulai spoting atau flek-flek sampai dengan perdarahan seperti haid. 20-30% dari semua ibu hamil didapatkan keluhan perdarahan, dan 50% diantaranya mengalami keguguran. Dari literatur dikatakan bahwa 3% adalah kehamilan diluar kandungan atau kehamilan ektopik. Kehamilan diluar kandungan merupakan kondisi yang dapat mengancam nyawa dan disertai dengan keluhan nyeri perut hebat serta perdarahan per vaginam. Untuk itu setiap perdarahan pada kehamilan muda harus mendapatkan perhatian khusus agar dapat ditangani secara baik.
Berikut adalah beberapa kondisi yang menyebabkan perdarahan pada trimester pertama
  1. Perdarahan saat Implantasi
  2. Abortus
    1. Mengancam/iminent
    2. Incomplete
    3. Complete
  3. Blighted Ova
  4. Kematian janin dalam rahim
  5. Kehamilan diluar kandungan (Ectopic pregnancy)
  6. Mola (hamil anggur)

1.    Perdarahan saat implantasi
Implantasi adalah peristiwa dimana buah kehamilan atau embrio mulai menempel pada dinding rahim (uterus). Umumnya memberikan gejala flek-flek atau spotting yang terjadi pada tanggal perkiraan haid. Hal ini kadang cukup membingungkan karena akan sangat mungkin diduga sebagai haid, namun dalam jumlah yang sangat sedikit
 Gambar 1: Perdarahan saat implantasi

2.    Abortus
a.    Mengancam / Iminent
adalah kondisi dimana adanya ancaman abortus (keluarnya buah kehamilan) pada embrio. Gejala yang dikeluhkan adalah nyeri perut dan keluar darah dari kemaluan. Namun pada saat pemeriksaan USG buah kehamilan masih utuh. Pada kondisi tersebut, kehamilan bisa diteruskan. Penyebab terjadinya abortus iminent diantaranya trauma/ruda paksa, infeksi saluran kemih dan dehidrasi.
Gambar 2 :  A) Abortus Iminent, B) Abortus Incomplete
b.    abortus kompletus
Adalah keluarnya secara lengkap seluruh buah kehamilan. Keluhannya adalah perdarahan yang cukup banyak disertai dengan nyeri perut, dan nyeri perut akan berangsur berkurang setelah keluarnya hasil konsepsi (embrio). Pada kondisi tersebut tidak diperlukan kuretase
c.     abortus incompletus
Keluarnya sebagian buah kehamilan. Pada keadaan ini kehamilan tidak mungkin lagi diteruskan. Perdarahan yang cukup banyak disertai nyeri perut merupakan gejala yang sering dikeluhkan
3.    Blighted Ovum
Kondisi dimana gagal tumbuh nya embrio secara sempurna. Pada pemeriksaan USG hanya didapatkan kantong kehamilan tanpa ada gambaran janin. Satu dari dua wanita hamil yang mengalami keguguran disebabkan karena blighted ova, dengan kata lain blighted ova adalah penyebab utama keguguran. Sedangkan penyebab blighted ova itu sendiri adalah kerusakan kromosom baik dari sel telur (ovum) maupun dari sperma.
Software: Microsoft Office
Gambar 3 : USG Blighted Ova
Gambar 4: USG Kantong kehamilan dan janin

4.    Kematian janin dalam rahim
Kejadian ini dapat terjadi pada kehamilan muda. Disamping keluhan perdarahan flek-flek, pada pemeriksaan USG tidak didapatkan denyut jantung janin. Penyebab paling sering adalah kelainan kongenital berat.




5.    Kehamilan diluar kandungan
Adalah implantasi embrio diluar uterus (rahim). Kehamilan diluar kandungan atau kehamilan ektopik paling sering didapatkan pada tuba (saluran indung telur). Gejala perdarahan disertai nyeri perut hebat sampai dengan terjadinya shock atau renjatan merupakan tanda bahaya yang harus dikenali. Penyebab kehamilan ektopik yang paling adalah infeksi panggul kronis. Salah satuny disebabkan pemakaian pembersih vagina secara berlebihan.
CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 100
Gambar 5: Kehamilan diluar kandungan

6.    Kehamilan Anggur (mola hidatidosa)
Kejadian kehamilan anggur saat ini sangat jarang ditemui karena dengan kemajuan teknololgi USG maka kegagalan kehamilan seperti blighted ova yang merupakan bakal kehamilan mola dapat dideteksi dan segera dilakukan tindakan secara dini. Kehamilan mola memerlukan penanganan khusus mengingat komplikasi atau penyulit yang sering terjadi.
Gambar 6. Mola

Kesimpulan

Setiap perdarahan pada kehamilan muda / trimester pertama adalah keadaan yang harus diwaspadai, segeralah hubungi bidan atau dokter kandungan untuk mendapatkan pertolongan yang tepat.

Mengenal tanda-tanda keracunan kehamilan (Pre eklampsia / Eklampsia)

Apa itu Pre eklampsia / eklampsia?
Pre eklampsia atau yang umumnya disebut sebagai keracunan kehamilan adalah kondisi yang sangat serius pada kehamilan, dan dialami sekitar 5% dari seluruh kehamilan. Ditandai dengan kenaikan tekanan darah (lebih atau sama dengan 140/ 90), bengkak pada seluruh tubuh dan adanya protein dalam urine. Kondisi pre eklampsia bisa mulai terlihat pada minggu ke 20 kehamilan, namun umumnya gejala yang nampak akan muncul pada trimester akhir atau menjelang persalinan.

Gejala Pre eklampsia / eklampsia?
Pre eklampsia bisa terjadi secara mendadak. Waspada bila mendapatkan tangan, kaki dan wajah anda nampak bengkak. Kenaikan berat badan yang berlebih (>4kg) dalam satu bulan merupakan tanda awal dari adanya edema / pembengkakan seluruh tubuh. Gejala lebih lanjut dan harus diwaspadai bila didapatkan keluhan : nyeri kepala mendadak, mata kabur dan nyeri ulu hati. Gejala tersebut merupakan tanda menjelang kejang atau eklampsia. Bila didapatkan gejala tersebut segera hubungi bidan dan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih awal.

Apa dampak Pre eklampsia / eklampsia pada ibu Hamil dan janinnya?
Terjadinya vasokonstriksi sistemik atau pengerutan pembuluh darah tubuh yang menyeluruh akan dapat berakibat buruk pada organ-organ vital, seperti kerusakan liver dan ginjal. Berlebihnya cairan tubuh juga bisa mengakibatkan tertumpuknya cairan pada paru-paru ibu. Dan bila terjadi kenaikan tekanan darah yang ekstrem secara mendadak maka pembuluh darah di otak akan pecah atau yang biasa dikenal sebagai stroke. Vasokonstriksi akan berdampak pada aliran plasenta ke janin. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan plasenta, pertumbuhan janin terhambat (janin kecil), menurunnya jumlah cairan ketuban, bahkan sampai dengan kematian janin dalam rahim. Pada kondisi pre eklampsia berat sering ditemui lepasnya plasenta dari insersinya atau disebut solutio plasenta. Kondisi tersebut dapat membahayakan jiwa ibu dan janin.

Bagaimana mencegah dan mengatasi Pre eklampsia / eklampsia
Pada prinsipnya pre eklampsia / eklampsia terjadi karena gagalnya adaptasi ibu terhadap janin. Sehingga bermanifestasi melalui peningkatan tekanan darah, bengkak seluruh tubuh dan adanya protein dalam urine. Mencegah pre eklampsia pada dasarnya merupakan upaya yang tidak mudah, karena penyebabnya adalah janin itu sendiri. Deteksi dini terjadinya pre eklampsia menjadi salah satu cara yang tepat agar tidak jatuh pada kondisi pre eklampsia berat ataupun eklampsia (kejang).

Deteksi dini melalui faktor risiko atau dengan kata lain, mengenal potensi risiko setiap ibu hamil akan terjadinya pre eklampsia. Faktor Risiko tersebut antara lain : 1. Hamil pertama 2. Hamil pertama dari suami yang lain 3. Kegemukan / obesitas 4. Hipertensi sebelum hamil 5. Kencing manis (diabetes melitus) 6. Penyakit ginjal 7. Lupus 8. Hamil terlalu muda (<16 9.="" hamil="" terlalu="" th="" tua="">35 th) 10. Bayi kembar Pengkahiran kehamilan menjadi pilihan utama dalam tatalaksana pre eklampsia berat. Pada pre eklampsia ringan persalinan dilakukan pada usia kehamilan 37 minggu (8,5 bulan), dengan tujuan bayi yang sudah cukup bulan dan agar tidak jatuh dalam kondisi lebih membahayakan

Anemia pada Kehamilan

dipresentasikan pada ceramah awam Blitar 22 April 2014 
Apakah anemia itu?
Anemia atau sering disebut kurang darah adalah turunnya kadar Hb (haemoglobin) dibawah normal. Dikatakan anemia pada ibu hamil bila kadar Hb dibawah 10,5 g/dl. Hb terdapat pada sel darah merah yang berfungsi untuk mengikat / mengangkut oksigen untuk diedarkan keseleruh tubuh. Bahan baku utama Haemoglobin adalah zat besi yang banyak terkandung pada sayuran hijau dan daging. Kejadian anemia pada ibu hamil cukup tinggi,menurut statistik yaitu 6 dari 10 ibu hamil menderita anemia. Penyebab utama anemia pada ibu hamil adalah anemia kurang besi dan anemia kurang asam folat serta defisiensi Vitamin B12.

Gejala Anemia
Pada ibu hamil yang menderita Anemia akan menunjukkan gejala : lemah, mudah letih dan lesu. Terkadang muncul keluhan pusing berputar, dada berdebar serta sesak nafas. Pada pemeriksaan fisik, ibu hamil tersebut akan nampak pucat. Dan mungkin disertai riwayat pingsan berulang bila menderita anemia yang berat.

Mengapa anemia sering terjadi pada Ibu Hamil ?
Kebutuhan akan zat besi saat hamil meningkat secara bermakna. Zat besi atau Fe dibutuhkan untuk pembentukan Hb yang merupakan protein utama sel darah merah. Sayangnya banyak ibu hamil yang memiliki cadangan zat besi yang minim atau tidak mencukupi kebutuhan. Dan ini diperparah dengan turunnya nafsu makan serta mual muntah pada awal kehamilan. Sehingga asupan makanan yang mengandung zat besi menjadi kurang. Disamping kekurangan zat besi atau Fe, volume darah pada kehamilan juga meningkat. Proses ini menyebabkan feomena “pengenceran”. Sehingga kadar Hb relatif menurun pada ibu hamil.

Dampak Anemia pada Ibu Hamil dan janinnya? Anemia akan bisa berdampak serius baik pada ibu maupun janinnya bila tidak tertangani secara baik. Pada Ibu hamil, keluhan atau gejala anemia akan membuat kehamilan menjadi tidak nyaman hal ini akan berdampak pada aspek psikologis. Ibu hamil dengan anemia berisiko terjadinya perdarahan pasca salin, depresi baik sebelum melahirkan maupun setelahnya. Risiko infeksi juga akan meningkat. Pada janin, dampak yang bisa muncul antara lain : anemia janin, pertumbuhan janin terhambat, lambatnya perkembangan anak, bahkan sampai dengan kecacatan pada janin, yaitu : kecacatan pada otak dan tulang belakang.

Bagaimana mencegah dan mengatasi anemia Pencegahan anemia pada ibu hamil diawali dari asupan makanan yang baik dan bergizi, dengan konsumsi makanan yang kaya akan zat besi, asam folat dan vitamin b12, seperti : daging, sayuran hijau, kacang-kacangan, telur dsb. Sangat disarankan untuk memeriksakan kadar Hb melalui pemeriksaan darah minimal 1x selama kehamilan. Disamping itu konsumsi tablet fe sekali setiap hari sangat direkomendasikan. Periksakan secara rutin kehamilan ke bidan atau dokter, serta segera konsultasikan bila didapatkan tanda-tanda anemia.

Bila ketuban pecah, apa yang harus dilakukan?

Keluhan ketuban pecah atau keluar nya air dari kemaluan yang tidak bisa dikontrol atau merembes sering dikeluhkan oleh ibu hamil, meski tidak disertai kontraksi, baik pada kehamilan prematur ataupun cukup bulan. Sebanyak 5-10 % persalinan didahului oleh ketuban pecah tanpa diikuti tanda persalinan (ketuban pecah dini).
Mengapa selaput ketuban pecah sebelum persalinan?
1. Infeksi Infeksi dalam rahim merupakan kausa utama. Hal ini bisa disebabkan karena infeksi “keputihan” pada vagina yang kemudian berlanjut menginfeksi selaput ketuban.
2. Posisi janin. Posisi janin yang tidak tepat juga meningkatkan risiko terjadinya pecah ketuban, diantarnya : letak sungsang, oblique, lintang ataupun bayi kembar
3. Faktor lain Kekurangan protein dan asap rokok merupakan faktor pencetus ketuban pecah dini


Ciri-ciri ketuban pecah :
1. kejadian mendadak Umumnya terjadi saat beraktifitas, namun beberapa kasus terjadi saat istirahat. 2. Ciri air ketuban Air yang keluar dari vagina, tampak jernih tidak berbau dan kadang disertai butiran putih seperti bedak (verniks).
3. Beda dengan buang air kecil Pada kasus pecah ketuban, keluarnya air tidak bisa dikontrol (buang air kecil bisa dikontrol), kadang merembes, atau kadang keluar dengan cukup deras.

Apa yang harus dilakukan bila mengalami pecah ketuban ?
1. Jangan Panik
2. Segera hubungi dokter
3. Segera ke Rumah Sakit, jangan menunggu kontraksi, karena bila ketuban pecah maka tidak ada lagi selaput yang melindungi janin dari dunia luar
4. Siapkan mental untuk persalinan Bila ketuban pecah maka risiko infeksi pada bayi akan sangat tinggi, oleh sebab itu dokter akan memberikan antibiotika melalui injeksi. Dan bila kehamilan sudah cukup bulan, maka percepatan persalinan menjadi pilihan utama. Umumnya ditunggu beberapa jam dihitung dari saat terjadinya ketuban pecah, untuk memberikan kesempatan proses persalinan alamiah akan terjadi. Namun bila kondisi tidak memungkinkan, misal Ibu demam dsb, induksi persalinan akan dilakukan.
Induksi persalinan (dengan obat pendorong) bisa diberikan bila syarat berikut terpenuhi :
1. Tidak ada kesempitan panggul
2. Bukan bekas operasi caesar
3. Letak bayi normal (kepala ada dibawah dan sudah masuk panggul)
4. Bukan bayi kembar
5. Denyut jantung janin normal Pada beberapa ibu hamil dengan bekas operasi caesar (persalinan sebelumnya caesar) maka bila terjadi ketuban pecah dan tidak diikuti tanda persalinan (kontraksi dan pembukaan mulut rahim) maka percepatan persalinan dilakukan dengan operasi caesar. Kesimpulan, bila terjadi ketuban pecah segeralah hubungi dokter dan bersiaplah untuk dilakukan percepatan persalinan.