Tuesday, February 8, 2011

Vaksin : Langkah efektif mencegah kanker servik

Kanker leher rahim atau dalam bahasa medis dikenal sebagai cervical carcinoma atau kanker serviks merupakan pembunuh wanita utama (Sumber Globalcan 2002) diatas kanker payudara. Pada studi epidemiologi didapatkan 493.243 kasus baru per tahun terdiagnosa kanker serviks di dunia, dan 272.505 diantaranya meninggal. Di Indonesia sedikitnya muncul 15.050 kasus baru per tahun atau sekitar 40 kasus baru per hari, bila dibandingkan dengan Negara-negara ASEAN jumlah tersebut merupakan jumlah terbesar. Beberapa sumber mengatakan bahwa di Indonesia sekitar 20 wanita per hari meninggal oleh karena kanker serviks.

Beberapa penelitian mutakhir mengungkapkan bahwa penyebab utama munculnya kanker serviks adalah sebuah virus yang bernama HPV (human papiloma virus). Diketahui ada 4 macam virus HPV yang dapat menginfeksi manusia yaitu HPV tipe 16 dan 18 yang bisa menyebabkan kanker servik dan HPV tipe 6,11 yang menyebabkan penyakit genital warts.
HPV ditularkan melalui hubungan seks, kontak kulit genital maupun oral genital. Setiap wanita aktif secara seksual sangat beresiko terkena HPV. Penggunaan kondom tidak sepenuhnya memproteksi infeksi HPV. Pada penelitian terungkap bahwa 3 dari 4 infeksi HPV terjadi pada wanita muda yang secara seksual aktif atau wanita usia subur. Dikatakan 80% wanita dewasa terinfeksi HPV, hal ini menunjukkan bahwa mereka sangat potensial dalam perjalanannya mengidap kanker leher rahim. Umumnya infeksi HPV ini tanpa gejala.

Perjalanan penyakit dari mulai terinfeksinya sel leher rahim oleh HPV sampai munculnya manifestasi klinis menjadi kanker leher rahim memerlukan waktu yang cukup lama, serta melalui tahap pra kanker. Pada tahapan pra kanker beberapa kasus, khususnya tahap pra kanker ringan, bisa sembuh dengan terapi yang sederhana. Namun bila seseorang sudah pada tahap kanker maka terapi yang dilakukan menjadi lebih kompleks dan mahal, dan tidak sedikit yang akhirnya fatal.

Akhirnya pencegahan menjadi isu utama agar seorang wanita terhindar dari kanker leher rahim. Pencegahan primer yaitu melalui penggunaan vaksin yang telah terbukti efektif untk mencegah seorang wanita terkena kanker kanker leher rahim. Sedangkan pencegahan sekunder melalui deteksi dini yaitu pemeriksaan pap smear rutin.

Vaksin Ca Carvix diberikan melalui 3 kali suntikan yaitu, bulan ke 0, bulan ke 2 dan bulan ke 6. Sangat disarankan pemberian vaksin pada wanita yang secara seksual aktif yaitu wanita usia subur mengingat resiko infeksi HPV yang sangat tinggi.

Bila dilihat dari perspektif ekonomi maka pencegahan melalui pemberian vaksin ini adalah sangat murah dibandingkan bila seorang wanita yang telah mengalami tahap pra kanker atau kanker yang memerlukan pengobatan yang tidak murah serta turunnya produktivitasnya. Sekali lagi mencegah adalah lebih bijak dan lebih murah daripada mengobati.

Menentukan Usia Kehamilan dan saat persalinan

Seringkali ibu hamil dibingungkan dengan berapa minggu usia kehamilannya saat ini, kapan taksiran persalinannya dsb. Hal tersebut makin membingungkan ketika melihat hasil pemeriksaan ultra sonografi yang ternyata berbeda dengan usia kehamilan sesungguhnya.

Memang menentukan usia kehamilan bukan merupakan hal yang mudah namun demikian bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Bila riwayat siklus haidnya teratur (28 hari) maka usia kehamilan bisa ditentukan dari hari pertama haid terakhir, sehingga taksiran persalinan akan mudah ditentukan dengan rumus Naegle yaitu misalnya hari pertama haid terakhir tanggal 1 januari (1-01) tanggal persalinan ditambah 7 dan bulan persalinan ditambah 9 atau dikurangi 3 sehingga akan didapatkan tanggal taksiran persalinan adalah tanggal 8 (1+7) dan bulan persalinan adalah bulan 10 (01+9), atau 8 oktober.

Pengukuran usia kehamilan bisa dilakukan secara akurat melalui pemeriksaan ultrasonografi khususnya pada kehamilan trimester pertama (< 3 bulan). Sehingga taksiran persalinan bisa ditentukan secara tepat. Pemeriksaan USG pada usia kehamilan 8 atau 9 bulan tidak dapat menentukan secara tepat taksiran persalinan, namun lebih ditujukan pada parameter-parameter utama untuk menentukan kesejahteraan janin serta posisi janin itu sendiri.

Janin dikatakan cukup bulan pada usia kehamilan 37-40 minggu dan pada saat itulah umumnya terjadinya persalinan. Bila dikonversikan maka persalinan akan terjadi pada bulan ke 8,5 – bulan ke 9. Tanggal taksiran persalinan yang dibuat oleh dokter atau bidan, baik berdasarkan pemeriksaan USG atau dari siklus haid terakhir, akan jatuh pada minggu ke 40 atau 9 bulan 10 hari. Bila melebihi taksiran persalinan tersebut maka resiko terjadinya persalinan post term (lewat waktu) akan meningkat, dimana jumlah air ketuban yang makin sedikit dan bertambah besarnya janin.

Kesimpulannya usia kehamilan bisa ditentukan dari hari pertama haid terakhir dan pemeriksaan USG pada trimester pertama, setelah itu tanggal taksiran persalinan akan dengan mudah ditentukan. Pemeriksaan USG pada kehamilan yang lebih dari 7 bulan tidak akan dengan tepat meramalkan taksiran persalinan. Sehingga sangat disarankan bagi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan USG pada usia kehamilan kurang dari 3 bulan.