Monday, December 20, 2010

Posisi Hubungan Sex yang aman saat hamil

Kehamilan bukan berarti hambatan untuk melaksanakan hasrat biologis antara suami istri. Hubungan sex masih tetap bisa dilakukan selama hamil, selama tidak ada masalah dalam kehamilan itu sendiri.

Tetapi masalah akan muncul saat perut semakin bertambah besar oleh karena bertambah usia kehamilan, diperlukan usaha ‘ekstra’ untuk mencari posisi yang nyaman, sehingga kenikmatan akan dirasakan kedua belah pihak.

Beberapa posisi yang disarankan :

Posisi wanita diatas. Posisi ini adalah posisi paling nyaman untuk kebanyakan ibu hamil oleh karena wanita hamil dapat mengontrol kedalaman penetrasi. Sehingga orgasme akan mudah didapatkan

• Posisi duduk. Posisi ini biasanya pada kehamilan pertengahan atau lanjut dimana tidak memerlukan banyak gerakan. Pria duduk dan wanita duduk diatasnya saling berhadapan atau membelakangi yang pria bila perut sudah sangat besar. Posisi ini juga memungkinkan wanita untuk mengontrol kedalaman penetrasi.

• Posisi laki-laki diatas tetapi berbaring hanya separuh tubuh.

• Posisi berlutut atau berdiri.

Yang paling penting dari semua posisi seks selama kehamilan ini adalah hindari meletakkan berat badan anda ke perut ibu hamil selama hubungan seksual atau batasilah tekanan diperut ibu hamil.

Yang tetap harus anda ingat, bahwa hubungan seksual dapat menjdi salah satu bagian penting dalam pernyataan perasaan kasih saying, rasa aman dan tenang, kebersamaan, kedekatan perasaan dalam hubungan suami isteri. Tetapi jangan menjadikan hubungan seks memegang peranan paling berkuasa dalam keselarasan hubungan suami isteri. Anda tetap dapat menyatakan perasaan kasih sayang dengan saling bertukar pikiran (komunikasi), berpelukan, ciuman, ataupun pijatan tanpa harus melakukan hubungan seksual. Yang terpenting mencoba untuk saling mengerti keinginan pasangan

Mencegah kanker Leher Rahim (Kanker Serviks)

Kanker Servik atau biasa dikenal sebagai kanker leher rahim merupakan pembunuh pertama kanker pada wanita. Di Indonesia ditemukan lebih dari 15.000 kasus baru setiap tahunnya dan 7.500 kasus meninggal karena kanker serviks tersebut.
Penyebab utama terjadinya kanker leher rahim ini adalah sebuah virus yang dikenal sebagai HPV (Human Papiloma Virus). Kanker serviks bukan merupakan penyakit keturunan. Beberapa faktor yang mempermudah timbulnya infeksi HPV antara lain: berhubungan sex pertama kali diusia yang masih sangat muda (<16th), berganti-ganti pasangan, merokok dll.

Perjalanan penyakit yang dimulai dengan masuknya HPV sampai munculnya gejala klinis kanker serviks membutuhkan waktu bertahun-tahun. Untuk itu pencegahan berupa deteksi dini pada serviks merupakan langkah yang efektif agar tidak sampai jatuh pada fase kanker yang mematikan. Melalui pemeriksaan rutin PAP smear, bagi mereka yang sudah pernah berhubungan, dilakukan minimal 1 tahun satu kali. Hal ini bertujuan untuk deteksi dini perubahan sel-sel yang mencurigakan sehingga tindakan ataupun terapi awal yang tepat bisa memotong perjalanan penyakit menuju kanker.

Tindakan pencegahan lain yang disarankan adalah vaksinasi. Pemberian vaksinasi cukup efektif untuk mencegah infeksi HPV khususnya pada wanita usia subur. Vaksinasi ini diberikan sebanyak tiga kali yaitu bulan ke 0, bulan ke 2 dan bulan ke 6.

Beberapa gejala yang patut diwaspadai adalah keputihan yang berkepanjangan dan adanya perdarahan setelah bersanggama. Bila didapatkan keluhan tersebut, sangat disarankan untuk dilakukan pemeriksaan oleh ahli kandungan dengan tujuan untuk memastikan penyebabnya.

Sunday, December 19, 2010

Kencing Manis Dalam Kehamilan

Peningkatan berat badan yang berlebihan khususnya pada kehamilan trimester 2 (4-6 bulan) merupakan salah satu tanda adanya kencing manis dalam kehamilan (Gestasional Diabetes) . Meskipun sebelum hamil tidak didapatkan keluhan ataupun penyakit kencing manis. Umumnya ibu hamil tersebut mengeluh bahwa nafsu makannya bertambah banyak khususnya dalan mengkonsumsi karbohidrat seperti nasi dan camilan lainnya.

Pemeriksaan gula darah saat kehamilan berusia 24-28 minggu menjadi penting sebagai upaya untuk mengkonfirmasi adanya peningkatan kadar gula diatas normal. Tes uji saring pertama dilakukan dengan memberikan beban 50 g tanpa puasa, kemudian diperiksa kadar gula darahnya, bila kadar gula darah >135g/dl, maka dilanjutkan dengan tes toleransi glukosa oral dengan puasa 8 jam terlebih dahulu kemudian dilakukan pemberian glukosa 100g dan diambil contoh darah pada jam 0,1,2, dan jam ke 3. Dan bila pada tes toleransi glukosa didapatkan kadar glukosa (gula darah) diatas normal maka pasien tersebut didiagnosa sebagai kencing manis dalam kehamilan (Gestasional Diabet).

Penanganan penderita dengan gestasional diabet pada fase awal adalah dengan mengurangi diit karbohidrat dan lemak serta olah raga. Namun bila dengan terapi tersebut kadar gula darah masih tinggi maka suntikan insulin menjadi pilihan utama.

Dampak gestasional diabet pada ibu adalah meningkatnya resiko terjadinya pre eklampsia/eklampsia (keracunan kehamilan), dan infeksi meningkat. Pada janin bisa terjadi bayi besar sehingga terjadi penyulit saat persalinan maupun pasca persalinan.
Untuk itu perlu diwaspadai bila terjadi peningkatan berar badan yang berlebihan dan segera konsultasikan ke ahli kebidanan.

Saturday, December 18, 2010

Tanda-Tanda Keputihan Abnormal

Hampir setiap wanita dewasa pernah mengalami keluhan keputihan, atau keluarnya cairan berupa lendir dari Mrs.V. Lendir putih atau bening biasanya akan keluar saat pertengahan siklus dan saat menjelang haid. Hal tersebut adalah wajar dan normal sebagai mekanisme Mrs.V untuk mengeluarkan sel-sel mukosa (Lapisan lendir vagina) yang mati dan sebagai lubrikasi (pelumas) Mrs.V

Keputihan menjadi abnormal bila terjadi perubahan warna lendir menjadi putih seperti susu disertai gatal yang mengganggu. Bila terjadi gejala seperti itu maka sangat mungkin jamur Candida sebagai penyebab utamanya. Bila pada keputihan didapatkan warna lendir kuning kehijauan disertai bau amis atau bau yang tidak sedap, umumnya disebabkan karena infeksi bakteri dan parasit. Kadang pada beberapa kasus juga didapatkan keluhan gatal dan nyeri saat berhubungan.

Pengobatan dengan anti jamur dan antibiotika baik yang diminum maupun yang dimasukkan dalam kemaluan menjadi terapi pilihan. Namun alangkah baiknya bila setiap keputihan abnormal tersebut dilakukan pemeriksaan dalam serta pemeriksaan kondisi mulut rahim oleh ahli kandungan untuk memastikan kemungkinan penyakit penyerta lain seperti erosi mulut rahim dll.

Pencegahan terjadinya keputihan yang abnormal adalah hal yang lebih penting dibanding mengobatinya. Berikut adalah beberapa tips pencegahan keputihan :
- Hindari pemakaian celana yang terlalu ketat
- Bersihkan Mrs.V secara bijak, tidak perlu membersihkan dengan sabun atau antiseptic
- Hindari berendam dengan air sirih yang terlalu sering karena akan menyebabkan dinding vagina menjadi kering dan mudah menimbulkan keputihan
- Basuhlah Mrs.V dari arah depan kebelakang
Konsultasikan ke ahli kandungan bila didapatkan keluhan keputihan abnormal.