Tuesday, July 29, 2014

Anemia pada Kehamilan

dipresentasikan pada ceramah awam Blitar 22 April 2014 
Apakah anemia itu?
Anemia atau sering disebut kurang darah adalah turunnya kadar Hb (haemoglobin) dibawah normal. Dikatakan anemia pada ibu hamil bila kadar Hb dibawah 10,5 g/dl. Hb terdapat pada sel darah merah yang berfungsi untuk mengikat / mengangkut oksigen untuk diedarkan keseleruh tubuh. Bahan baku utama Haemoglobin adalah zat besi yang banyak terkandung pada sayuran hijau dan daging. Kejadian anemia pada ibu hamil cukup tinggi,menurut statistik yaitu 6 dari 10 ibu hamil menderita anemia. Penyebab utama anemia pada ibu hamil adalah anemia kurang besi dan anemia kurang asam folat serta defisiensi Vitamin B12.

Gejala Anemia
Pada ibu hamil yang menderita Anemia akan menunjukkan gejala : lemah, mudah letih dan lesu. Terkadang muncul keluhan pusing berputar, dada berdebar serta sesak nafas. Pada pemeriksaan fisik, ibu hamil tersebut akan nampak pucat. Dan mungkin disertai riwayat pingsan berulang bila menderita anemia yang berat.

Mengapa anemia sering terjadi pada Ibu Hamil ?
Kebutuhan akan zat besi saat hamil meningkat secara bermakna. Zat besi atau Fe dibutuhkan untuk pembentukan Hb yang merupakan protein utama sel darah merah. Sayangnya banyak ibu hamil yang memiliki cadangan zat besi yang minim atau tidak mencukupi kebutuhan. Dan ini diperparah dengan turunnya nafsu makan serta mual muntah pada awal kehamilan. Sehingga asupan makanan yang mengandung zat besi menjadi kurang. Disamping kekurangan zat besi atau Fe, volume darah pada kehamilan juga meningkat. Proses ini menyebabkan feomena “pengenceran”. Sehingga kadar Hb relatif menurun pada ibu hamil.

Dampak Anemia pada Ibu Hamil dan janinnya? Anemia akan bisa berdampak serius baik pada ibu maupun janinnya bila tidak tertangani secara baik. Pada Ibu hamil, keluhan atau gejala anemia akan membuat kehamilan menjadi tidak nyaman hal ini akan berdampak pada aspek psikologis. Ibu hamil dengan anemia berisiko terjadinya perdarahan pasca salin, depresi baik sebelum melahirkan maupun setelahnya. Risiko infeksi juga akan meningkat. Pada janin, dampak yang bisa muncul antara lain : anemia janin, pertumbuhan janin terhambat, lambatnya perkembangan anak, bahkan sampai dengan kecacatan pada janin, yaitu : kecacatan pada otak dan tulang belakang.

Bagaimana mencegah dan mengatasi anemia Pencegahan anemia pada ibu hamil diawali dari asupan makanan yang baik dan bergizi, dengan konsumsi makanan yang kaya akan zat besi, asam folat dan vitamin b12, seperti : daging, sayuran hijau, kacang-kacangan, telur dsb. Sangat disarankan untuk memeriksakan kadar Hb melalui pemeriksaan darah minimal 1x selama kehamilan. Disamping itu konsumsi tablet fe sekali setiap hari sangat direkomendasikan. Periksakan secara rutin kehamilan ke bidan atau dokter, serta segera konsultasikan bila didapatkan tanda-tanda anemia.

No comments:

Post a Comment