Tuesday, July 29, 2014

Mengenal tanda-tanda keracunan kehamilan (Pre eklampsia / Eklampsia)

Apa itu Pre eklampsia / eklampsia?
Pre eklampsia atau yang umumnya disebut sebagai keracunan kehamilan adalah kondisi yang sangat serius pada kehamilan, dan dialami sekitar 5% dari seluruh kehamilan. Ditandai dengan kenaikan tekanan darah (lebih atau sama dengan 140/ 90), bengkak pada seluruh tubuh dan adanya protein dalam urine. Kondisi pre eklampsia bisa mulai terlihat pada minggu ke 20 kehamilan, namun umumnya gejala yang nampak akan muncul pada trimester akhir atau menjelang persalinan.

Gejala Pre eklampsia / eklampsia?
Pre eklampsia bisa terjadi secara mendadak. Waspada bila mendapatkan tangan, kaki dan wajah anda nampak bengkak. Kenaikan berat badan yang berlebih (>4kg) dalam satu bulan merupakan tanda awal dari adanya edema / pembengkakan seluruh tubuh. Gejala lebih lanjut dan harus diwaspadai bila didapatkan keluhan : nyeri kepala mendadak, mata kabur dan nyeri ulu hati. Gejala tersebut merupakan tanda menjelang kejang atau eklampsia. Bila didapatkan gejala tersebut segera hubungi bidan dan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih awal.

Apa dampak Pre eklampsia / eklampsia pada ibu Hamil dan janinnya?
Terjadinya vasokonstriksi sistemik atau pengerutan pembuluh darah tubuh yang menyeluruh akan dapat berakibat buruk pada organ-organ vital, seperti kerusakan liver dan ginjal. Berlebihnya cairan tubuh juga bisa mengakibatkan tertumpuknya cairan pada paru-paru ibu. Dan bila terjadi kenaikan tekanan darah yang ekstrem secara mendadak maka pembuluh darah di otak akan pecah atau yang biasa dikenal sebagai stroke. Vasokonstriksi akan berdampak pada aliran plasenta ke janin. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan plasenta, pertumbuhan janin terhambat (janin kecil), menurunnya jumlah cairan ketuban, bahkan sampai dengan kematian janin dalam rahim. Pada kondisi pre eklampsia berat sering ditemui lepasnya plasenta dari insersinya atau disebut solutio plasenta. Kondisi tersebut dapat membahayakan jiwa ibu dan janin.

Bagaimana mencegah dan mengatasi Pre eklampsia / eklampsia
Pada prinsipnya pre eklampsia / eklampsia terjadi karena gagalnya adaptasi ibu terhadap janin. Sehingga bermanifestasi melalui peningkatan tekanan darah, bengkak seluruh tubuh dan adanya protein dalam urine. Mencegah pre eklampsia pada dasarnya merupakan upaya yang tidak mudah, karena penyebabnya adalah janin itu sendiri. Deteksi dini terjadinya pre eklampsia menjadi salah satu cara yang tepat agar tidak jatuh pada kondisi pre eklampsia berat ataupun eklampsia (kejang).

Deteksi dini melalui faktor risiko atau dengan kata lain, mengenal potensi risiko setiap ibu hamil akan terjadinya pre eklampsia. Faktor Risiko tersebut antara lain : 1. Hamil pertama 2. Hamil pertama dari suami yang lain 3. Kegemukan / obesitas 4. Hipertensi sebelum hamil 5. Kencing manis (diabetes melitus) 6. Penyakit ginjal 7. Lupus 8. Hamil terlalu muda (<16 9.="" hamil="" terlalu="" th="" tua="">35 th) 10. Bayi kembar Pengkahiran kehamilan menjadi pilihan utama dalam tatalaksana pre eklampsia berat. Pada pre eklampsia ringan persalinan dilakukan pada usia kehamilan 37 minggu (8,5 bulan), dengan tujuan bayi yang sudah cukup bulan dan agar tidak jatuh dalam kondisi lebih membahayakan

No comments:

Post a Comment