Perdarahan pada kehamilan muda bisa terjadi karena beberapa
faktor. Keluhan perdarahan bisa mulai spoting atau flek-flek sampai dengan
perdarahan seperti haid. 20-30% dari semua ibu hamil didapatkan keluhan
perdarahan, dan 50% diantaranya mengalami keguguran. Dari literatur dikatakan
bahwa 3% adalah kehamilan diluar kandungan atau kehamilan ektopik. Kehamilan
diluar kandungan merupakan kondisi yang dapat mengancam nyawa dan disertai
dengan keluhan nyeri perut hebat serta perdarahan per vaginam. Untuk itu setiap
perdarahan pada kehamilan muda harus mendapatkan perhatian khusus agar dapat
ditangani secara baik.
Berikut adalah beberapa kondisi yang menyebabkan perdarahan
pada trimester pertama
- Perdarahan saat Implantasi
- Abortus
- Mengancam/iminent
- Incomplete
- Complete
- Blighted Ova
- Kematian janin dalam rahim
- Kehamilan diluar kandungan
(Ectopic pregnancy)
- Mola (hamil anggur)
1.
Perdarahan saat implantasi
Implantasi adalah peristiwa dimana buah
kehamilan atau embrio mulai menempel pada dinding rahim (uterus). Umumnya
memberikan gejala flek-flek atau spotting yang terjadi pada tanggal perkiraan
haid. Hal ini kadang cukup membingungkan karena akan sangat mungkin diduga
sebagai haid, namun dalam jumlah yang sangat sedikit
Gambar 1: Perdarahan saat implantasi
2.
Abortus
a. Mengancam
/ Iminent
adalah kondisi dimana adanya ancaman abortus
(keluarnya buah kehamilan) pada embrio. Gejala yang dikeluhkan adalah nyeri
perut dan keluar darah dari kemaluan. Namun pada saat pemeriksaan USG buah
kehamilan masih utuh. Pada kondisi tersebut, kehamilan bisa diteruskan.
Penyebab terjadinya abortus iminent diantaranya trauma/ruda paksa, infeksi
saluran kemih dan dehidrasi.
Gambar 2 :
A) Abortus Iminent, B) Abortus Incomplete
b. abortus
kompletus
Adalah keluarnya secara lengkap seluruh buah
kehamilan. Keluhannya adalah perdarahan yang cukup banyak disertai dengan nyeri
perut, dan nyeri perut akan berangsur berkurang setelah keluarnya hasil
konsepsi (embrio). Pada kondisi tersebut tidak diperlukan kuretase
c. abortus
incompletus
Keluarnya sebagian buah kehamilan. Pada
keadaan ini kehamilan tidak mungkin lagi diteruskan. Perdarahan yang cukup
banyak disertai nyeri perut merupakan gejala yang sering dikeluhkan
3.
Blighted Ovum
Kondisi dimana gagal tumbuh nya embrio secara
sempurna. Pada pemeriksaan USG hanya didapatkan kantong kehamilan tanpa ada
gambaran janin. Satu dari dua wanita hamil yang mengalami keguguran disebabkan
karena blighted ova, dengan kata lain blighted ova adalah penyebab utama
keguguran. Sedangkan penyebab blighted ova itu sendiri adalah kerusakan
kromosom baik dari sel telur (ovum) maupun dari sperma.
Gambar 3 : USG Blighted Ova
Gambar 4: USG Kantong kehamilan dan janin
4.
Kematian janin dalam rahim
Kejadian ini dapat terjadi pada kehamilan
muda. Disamping keluhan perdarahan flek-flek, pada pemeriksaan USG tidak
didapatkan denyut jantung janin. Penyebab paling sering adalah kelainan
kongenital berat.
5.
Kehamilan diluar kandungan
Adalah implantasi embrio diluar uterus
(rahim). Kehamilan diluar kandungan atau kehamilan ektopik paling sering
didapatkan pada tuba (saluran indung telur). Gejala perdarahan disertai nyeri
perut hebat sampai dengan terjadinya shock atau renjatan merupakan tanda bahaya
yang harus dikenali. Penyebab kehamilan ektopik yang paling adalah infeksi
panggul kronis. Salah satuny disebabkan pemakaian pembersih vagina secara
berlebihan.
Gambar 5: Kehamilan diluar kandungan
6.
Kehamilan Anggur (mola hidatidosa)
Kejadian kehamilan anggur saat ini sangat
jarang ditemui karena dengan kemajuan teknololgi USG maka kegagalan kehamilan
seperti blighted ova yang merupakan bakal kehamilan mola dapat dideteksi dan
segera dilakukan tindakan secara dini. Kehamilan mola memerlukan penanganan
khusus mengingat komplikasi atau penyulit yang sering terjadi.
Gambar 6. Mola
Kesimpulan
Setiap perdarahan pada kehamilan muda /
trimester pertama adalah keadaan yang harus diwaspadai, segeralah hubungi bidan
atau dokter kandungan untuk mendapatkan pertolongan yang tepat.
No comments:
Post a Comment