Tuesday, July 29, 2014

Bila ketuban pecah, apa yang harus dilakukan?

Keluhan ketuban pecah atau keluar nya air dari kemaluan yang tidak bisa dikontrol atau merembes sering dikeluhkan oleh ibu hamil, meski tidak disertai kontraksi, baik pada kehamilan prematur ataupun cukup bulan. Sebanyak 5-10 % persalinan didahului oleh ketuban pecah tanpa diikuti tanda persalinan (ketuban pecah dini).
Mengapa selaput ketuban pecah sebelum persalinan?
1. Infeksi Infeksi dalam rahim merupakan kausa utama. Hal ini bisa disebabkan karena infeksi “keputihan” pada vagina yang kemudian berlanjut menginfeksi selaput ketuban.
2. Posisi janin. Posisi janin yang tidak tepat juga meningkatkan risiko terjadinya pecah ketuban, diantarnya : letak sungsang, oblique, lintang ataupun bayi kembar
3. Faktor lain Kekurangan protein dan asap rokok merupakan faktor pencetus ketuban pecah dini


Ciri-ciri ketuban pecah :
1. kejadian mendadak Umumnya terjadi saat beraktifitas, namun beberapa kasus terjadi saat istirahat. 2. Ciri air ketuban Air yang keluar dari vagina, tampak jernih tidak berbau dan kadang disertai butiran putih seperti bedak (verniks).
3. Beda dengan buang air kecil Pada kasus pecah ketuban, keluarnya air tidak bisa dikontrol (buang air kecil bisa dikontrol), kadang merembes, atau kadang keluar dengan cukup deras.

Apa yang harus dilakukan bila mengalami pecah ketuban ?
1. Jangan Panik
2. Segera hubungi dokter
3. Segera ke Rumah Sakit, jangan menunggu kontraksi, karena bila ketuban pecah maka tidak ada lagi selaput yang melindungi janin dari dunia luar
4. Siapkan mental untuk persalinan Bila ketuban pecah maka risiko infeksi pada bayi akan sangat tinggi, oleh sebab itu dokter akan memberikan antibiotika melalui injeksi. Dan bila kehamilan sudah cukup bulan, maka percepatan persalinan menjadi pilihan utama. Umumnya ditunggu beberapa jam dihitung dari saat terjadinya ketuban pecah, untuk memberikan kesempatan proses persalinan alamiah akan terjadi. Namun bila kondisi tidak memungkinkan, misal Ibu demam dsb, induksi persalinan akan dilakukan.
Induksi persalinan (dengan obat pendorong) bisa diberikan bila syarat berikut terpenuhi :
1. Tidak ada kesempitan panggul
2. Bukan bekas operasi caesar
3. Letak bayi normal (kepala ada dibawah dan sudah masuk panggul)
4. Bukan bayi kembar
5. Denyut jantung janin normal Pada beberapa ibu hamil dengan bekas operasi caesar (persalinan sebelumnya caesar) maka bila terjadi ketuban pecah dan tidak diikuti tanda persalinan (kontraksi dan pembukaan mulut rahim) maka percepatan persalinan dilakukan dengan operasi caesar. Kesimpulan, bila terjadi ketuban pecah segeralah hubungi dokter dan bersiaplah untuk dilakukan percepatan persalinan.

1 comment:

  1. DOK mengapa pada wanita terjadi miomi apa penyebabnya ?

    ReplyDelete